Lompat ke isi utama

Berita

Netizen Ungkap Peserta Tidak Ikut Tes Panwascam tapi Malah Lolos 6 Besar, Ini Kata Panwaslu OKU

Netizen Ungkap Peserta Tidak Ikut Tes Panwascam tapi Malah Lolos 6 Besar, Ini Kata Panwaslu OKU

Seleksi anggota Panwaslu Kecamatan (Panwascam) yang dilakukan oleh Pihak Panwaslu Ogan Komering Ulu (OKU) menuai kritik di media sosial (medsos). Facebook (FB) misalnya. Satu kritikan yang disampaikan atau disuarakan oleh pengguna akun facebook berinisial T, terpantau oleh pihak Panwaslu OKU. Yang bersangkutan dalam kolom komentar status akun Facebook orang lain menyebutkan dua kalikomentar. Terakhir komentarnya yang ditulis pada, Senin (22/10) pukul 03:13 menyebutkan

"Panwaslu oku... Itu ado namo yg idak melok test tertulis... Ngapo pacak masuk 6 besar... Ado apo di panwaslu oku... Jin apo pocong" (Panwaslu OKU itu ada yang tidak ikut tes tertulis tapi mengapa bisa masuk 6 besar?ada apa di Panwaslu OKU, jin apa pocong red). Komentarnya ini mendapat tanggapan komentar dari pengguna akun lain, yang meminta agar yang bersangkutan untuk membuktikan komentarnya di FB.   Hasil gambar untuk tes tertulis panwascam tahun 2018 oku   Selanjutnya pada, Selasa (23/10) ia berkomentar lagi di FB. Dimana tertulis. "Aku saksi nyo om.... Untuk bta timur aku melok test no urutku.3 sedangkan no.urut.4 kosong alias tidak hadir... Kursi nyo tempat ku naruk hp.sampe selesai.... Tp ujuk ujuk pacak lolos 6 besar..... Lah pasti ado jin siluman nyo... Di panwaslu tuh." Salah satu peserta tes Panwascam berinisial T saat dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa (23/10/2017) menjelaskan ia ikut tes nomor 3, sementara di sebelahnya ada kursi nomor urut 4.

"Nah kursi nomor 4 itu pesertanya tidak ada pesertanya, kursinya kosong. Bahkan kursi itu tempat saya meletakan handphone," katanya. Ia menceritakan, saat melihat pengumuman nomor 4 itu lulus 6 besar. "Pas saya liat pengumuman nomor 4, tiba-tiba lulus 6 besar. Padahal saat tes tertulis kursi nomor 4 itu kosong," katanya, kursi yang disiapkan sesuai dengan nomor tes. "Kita berharap kejujuran dari pihak panwaslu. Jangan sampai ada dugaan-dugaan titipan," katanya. Komentar-komentar, melalui FB itu tanggapi santai oleh pihak Panwaslu OKU.

Ketua Panwaslu OKU, Anggi Yumarta dan Devisi SDM dan Organisasi Dewantara Jaya kepada wartawan terkait komentar-komentar di media sosial sedikit terganggu. Menurut mereka dalam pembentukan Panwaslu Kecamatan (Panwascam) yang dilakukan beberapa waktu lalu sudah sesuai aturan berlaku dan prosedur dan atau pedoman dalam pembentukan Panwascam. Salah satu peserta tes tertulis Panwascam Kabupaten OKU mengkritik kinerja Panwaslu OKU mengapa bisa ada peserta tes tertulis yang tidak ikut seleksi tapi justru lolos seleksi dan masuk 6 besar.Salah satu peserta tes tertulis Panwascam Kabupaten OKU mengkritik kinerja Panwaslu OKU mengapa bisa ada peserta tes tertulis yang tidak ikut seleksi tapi justru lolos seleksi dan masuk 6 besar. (Facebook)

Memang benar kata mereka yang bersuara di FB merupakan salah satu peserta yang tidak lulus seleksi tertulis. Disinggung mengenai di FB diduga ada peserta yang tidak ikut tes dan dinyatakan lulus enam besar dibantah oleh pihak Panwaslu OKU.

Menurutnya perlu dipahami bersama nomor kursi tes seleksi tidak sama dengan nomor tes peserta. "Peserta tes nomor 4 yang dimaksud adalah Alzohri. Yang bersangkutan pada seleksi atau tes tertulis hadir. Tetapi pada saat tea tidak duduk di kursi nomor 4 melainkan duduk di kursi lain," katanya. Disinggung mengapa bisa demikian, karena kondisi saat itu ada perwakilan dari Bawaslu Sumsel yakni pak IIn Sumsel.

Saat itu peserta masih banyak yang di luar dan panitia meminta agar peserta untuk masuk ruang test. "Disanalah peserta masuk dan duduk dikursi yang disiapkan. Duduknya ada beberapa peserta yang diacak. Contohnya peserta nomor 4 duduk di kursi lain," katanya. Namun pihak Panwaslu OKU memastikan peserta yang dituduh tidak hadir di FB itu mengikuti seleksi tertulis Pembentukan Panwascam.

Sebagai bukti kehadiran yang bersangkutan mengikuti seleksi tertulis kata Dewantara mereka memiliki Bukti. Antara lain Bukti absen kehadiran yang bersangkutan yang ditanda tangani peserta, lembar jawaban yang ditulis peserta dan foto peserta yang dimaksud saat melaksanakan ujian tertulis di dalam ruangan. "Biarkan saja orang mau bilang apa. Yang jelas kita sudah melakukan tugas dan pembentukan Panwascam sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.

Anggi mengharapkan agar pengguna FB atas nama Akun berinisial T, untuk meminta maaf atas apa yang telah ditulianya di FB. Sebab apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan. "Kita hanya meminta agar yang bersangkutan minta maaf melalui media sosial itu pula. Kalu tidak ki sebagai pihak yang merasa dirugikan akan melakukan upaya hukum," ungkapnya, ungkapnya untuk peserta dari Kecamatan Baturaja Timur ada dua orang tidak hadir. Anatara lain nomor peserta 021 - BTA TIMUR - IX - 2017 dan nomor pendaftaran 044 - BTA TIMUR - IX - 2017. "Karena keduanya tidak hadir dalam seleksi tertulis maka keduanya dinyatakan tidak lulus seleksi tertulis," katanya.

Anggi menambahkan, kalaupun ada peserta masyarakat yang ingin melakukan klarifikasi terkait dalam proses pembentukan Panwascam silahkan langsung lakukan ke Sekretariat Panwaslu OKU. Karena semua pengaduan itu juga ada merkanismenya sendiri.

"Kita ada sediakan form tanggapan masyarakat untuk selanjutnya pasti akan kita proses sesuai aturan hukum yang berlaku, jangan juga yang bersangkutan asal tuduh dan membuat statemen yang merugikan serta meresahkan masyarakat. Karena akan berdampak hukum juga terhadap yang bersangkutan sendiri," katanya.(rws)

 

 



Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Netizen Ungkap Peserta Tidak Ikut Tes Panwascam tapi Malah Lolos 6 Besar, Ini Kata Panwaslu OKU, http://sumsel.tribunnews.com/2017/10/24/netizen-ungkap-peserta-tidak-ikut-tes-panwascam-tapi-malah-lolos-6-besar-ini-kata-panwaslu-oku?page=4.
Penulis: Retno Wirawijaya
Editor: Hartati